oleh

Ternyata Real Madrid Pernah Pecat Jupp Heynckes Setelah Juarai Champions

Ternyata Real Madrid Pernah Pecat Jupp Heynckes Setelah Juarai Champions

Berita Bola | Kangbola.com – Real Madrid pernah diasuh oleh Jupp Heynckes pada periode satu tahun saja, 1997-1998. Ia direkrut bulan Juni dan berhasil membawa Los Blancos meraih piala Liga Champions setahun kemudian setelah menang 1-0 di partai final atas – tebak siapa? – Juventus! Ternyata Real Madrid Pernah Pecat Jupp Heynckes Setelah Juarai Champions

Ternyata Real Madrid Pernah Pecat Jupp Heynckes Setelah Juarai Champions

Namun hanya berselang 8 hari saja sejak ia membawa pulang trofi berkuping itu ke Santiago Bernabeu, ia dipecat oleh manajemen Los Merengues. Alasannya, penampilannya di liga domestik tidak memuaskan, finish urutan kempat, 11 poin di belakang Barcelona.

Situasinya mirip dengan tahun ini. Mereka tersingkir pada babak 16 besar Copa del Rey. Menjuarai kompetisi elit di Eropa tidak bisa menolong Jupp Heynckes. Bahkan setelah penantian selama 32 tahun – terakhir kali Real Madrid juara Eropa adalah pada tahun 1966 – tidak bermakna apa-apa bagi dewan direksi Los Blancos.

Sid Lowe, seorang pengamat sepak bola Spanyol, mengatakan: “Ini adalah klub yang identitasnya dibangun melalui lima kemenangan Piala Eropa pada dekade 1950-an. Ini bukan satu-satunya [gelar] tentu saja, karena dalam periode 32 tahun mereka memenangkan banyak sekali gelar liga yang tak terhitung jumlahnya. Tapi setelah Barcelona memenangkan Piala Eropa pada tahun 1992, mereka benar-benar memfokuskan perhatian mereka [pada trofi ini].”

Serangkaian manajer jangka pendek masuk keluar silih berganti, dengan orang-orang seperti John Toshack, Alfredo Di Stéfano, Benito Floro dan Fabio Capello menghabiskan waktu kurang dari dua tahun di sana, dan semuanya gara-gara suasana ruang ganti yang meresahkan.

Bahkan manajer Bayern saat ini Jupp Heynckes – orang yang akhirnya membawa Los Blancos meraih gelar juara Eropa itu pada tahun 1998 – tahu bahwa dia akan dipecat pada akhir musim setelah kehilangan ruang ganti.

Lowe juga dibuat menyebut kualitas buruk dari skuad Madrid pada musim itu. Begitu banyaknya kualitas buruk itu sehingga memenangkan final Liga Champions – yang tidak diharapkan – adalah satu-satunya jalan mereka memasuki kompetisi tahun berikutnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *