oleh

Skuat Argentina Kali Ini Dianggap Sebagai yang Terburuk

Skuat Argentina Kali Ini Dianggap Sebagai yang Terburuk

Berita Bola | Kangbola.com – Pemenang Piala Dunia 1978 bersama Argentina, Ossie Ardiles, menyebut skuad Jorge Sampaoli ini sebagai tim nasional terburuk mereka dalam sejarah. Skuat Argentina Kali Ini Dianggap Sebagai yang Terburuk

Skuat Argentina Kali Ini Dianggap Sebagai yang Terburuk

Finalis Piala Dunia 2014 ini tidak bisa berbuat banyak kala melawan debutan Islandia, imbang 1-1 pada laga pertamanya. Di laga kedua, Albiceleste takluk 0-3 di tangan Kroasia sehingga kans untuk lolos ke babak 16 besar sangat tipis.

Andai gagal lolos dari penyisihan grup maka ini kegagalan pertama kalinya sepanjang 16 tahun bagi timnas Argentina. Argentina pun hampir gagal meraih satu tiket ke putaran final andai Lionel Messi tidak mencetak tiga gol ke gawang Ekuador pada laga terakhir babak kualifikasi zona Conmebol.

Tidak heran Ossie Ardiles melontarkan kritikan keras, bukan hanya tertuju kepada tim tapi juga para petinggi Federasi Sepak Bola Argentina (AFA).

“Dari juara dunia menjadi tim nasional terburuk sepanjang sejarah Argentina. Di mana harus memulai [kritik]? Dari para petingginya,” sembur Ardiles pada akun Twitter-nya.

“AFA dari rusak menjadi lebih rusak lagi. Tiga pelatih dalam satu tahun dan seorang presiden [federasi] baru sepanjang periode itu.”

“Para pemain [juga salah]. Terlalu banyak di antara mereka yang sudah terlalu tua. Tak punya karakter pun jadi alasannya.”

“Plan A dari [Jorge] Sampaoli: kasih bola ke Messi, tunggu keajaiban. Jika plan A tidak berjalan, plan B. [Sayangnya] tidak ada plan B.”

Walau mengkritik keras, Ossio Ardiles masih memberikan kepercayaan terhadap Lionel Messi, yang gagal memberikan daya magisnya pada dua pertandingan pertama.

“Semua penurunan performa ini tertutupi performa pemain luar biasa jenius, yang beruntung lahir di Argentina,” tambahnya.

“Namun pada akhirnya semua ini terlalu berat bagi Messi seorang. Leo: terima kasih atas segalanya dan juga semua keberuntungan di seluruh dunia untuk masa depan.”

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *