oleh

Scholes Sebut Pensiun Itu Tidak Menyenangkan

Scholes Sebut Pensiun Itu Tidak Menyenangkan

Berita Bola | Kangbola.com – Bekas pemain dari klub berjulukan The Red Devils, Paul Scholes akui bila waktu pensiun tidak enak. Dia ingin selekasnya jalani peranan manajerial pertamanya sesudah rasakan susahnya berhenti bermain sepakbola, termasuk juga di Liga Inggris. Scholes Sebut Pensiun Itu Tidak Menyenangkan

Scholes Sebut Pensiun Itu Tidak Menyenangkan

Legenda Manchester United, Scholes, telah memperoleh kehormatan saat 20 tahun karirnya yang gemerlapan, tapi tidak dapat isi kekosongan sesudah dirinya mengatakan gantung sepatu. Jadi ahli bola di BT Sport serta keterkaitannya yang berkepanjangan di non-League Salford City FC dengan rekan-rekannya di Kelas 92 belumlah cukuplah untuk memuaskan figur berumur 44 tahun itu.

Itu penyebabnya bekas gelandang Inggris itu tidak sabar lagi untuk selekasnya masuk ke manajemen klub menjadi pelatih. Dia ingin selekasnya berhenti cuma menendang tumitnya saja di seputar rumah bersama dengan istri serta anak-anaknya.

“Saya fikir itu yang membuat Anda, bukan stres persisnya, tapi itu dapat membuat Anda terasa begitu susah,” tutur Scholes, yang berhenti bermain pada tahun 2013 yang lalu.

“Selama 20 tahun lamanya, semenjak saya tinggalkan bangku sekolah, saya selalu mempunyai suatu untuk diraih selanjutnya. Itu umumnya dengan berupaya habis-habisan untuk memenangi trofi. Lantas Anda habiskan lima atau enam tahun di alat serta tidak ada yang dapat diraih (dengan jadi komentator).”

“Selasa serta Rabu malam, ada permainan serta Anda cuma dapat melihat akhirnya masuk di hari Sabtu sore. Anda fikir, Anda ingin ikut serta dalam hal tersebut. Apapun levelnya, Anda ingin berusaha untuk suatu. Cuma berasa ada perasaan frustrasi sebab tidak ikut-ikutan ikut serta.”

“Sabtu sore ialah yang paling sulit buat saya. Saya dapat keluar serta melihat laga, tapi saya selalu di hp lihat hasil, ‘Skor berapakah ini ya? Score apakah itu.’ Saya ingin perasaan itu kembali kerja ke arah suatu selama minggu, kerja di hari Sabtu, sampai akhir musim.”

“Saya sampai pada titik saat ini dimana bila sesuatunya muncul, saya tidak mau duduk di dalam rumah bertanya-tanya mengenai apakah yang terjadi. Saya ingin mencobanya langsung serta lihat apakah yang berlangsung,” ujarnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *