oleh

Premier League Dianggap Hancurkan Kualitas Timnas Inggris

Premier League Dianggap Hancurkan Kualitas Timnas Inggris

Berita Bola | Kangbola.com – Gareth Southgate dengan cemas campur kesal menilai jika Timnas Inggris hancur karena gelaran mereka sendiri, Premier League alias Liga Inggris. Sikap cemas ini ia sampaikan melalui media dan patut dicermati. Premier League Dianggap Hancurkan Kualitas Timnas Inggris

Premier League Dianggap Hancurkan Kualitas Timnas Inggris

Sosok pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, lantas menilai pemain-pemain muda Inggris tidak mendapatkan banyak jam bermain di klub mereka. Fakta itu ia nilai jadi bisa berpengaruh besar pada masa depan Timnas mereka untuk gelaran-gelaran Internasional.

Masih ingat jika pada ajang Piala Dunia 2018 kemarin, Southgate sudah kebanjiran pujian dari banyak pihak. Keberaniannya untuk membawa banyak pemain muda di timnya, di mana pemain-pemain muda itu berhasil membawa Inggris ke semi final Piala Dunia 2018 sukses menuai pujian dari segala penjuru mata angin.

Meski begitu pada musim 2018/2019 ini mulai muncul kekhawatiran dalam benak Southgate yang terus berkecamuk. Pemain-pemain muda andalannya seperti Marcus Rashford dan Ruben Loftus-Cheek ia ketahui tidak mendapatkan jam bermain yang banyak di klub asal mereka sendiri.

Southgate jadi cemas jika iritnya jam bermain para pemain Timnas Inggris ini nantinya akan berpengaruh pada timnya juga. “Minimnya jam bermain ini jelas merupakan ancaman serius untuk tim nasional kita (Timnas Inggris),” keluh Gareth Southgate kepada Goal International.

Gareth Southgate lantas berharap jika para klub-klub Premier League setidaknya mau memberikan jam bermain lebih untuk para pemain mudanya di masa depan. Jika situasi ini terus berlanjut, pola pengembangan pemain di Timnas Inggris akan belepotan dan itu akan mengganggu prestasi Inggris.

“Salah satu kekhawatiran terbesar saya bagi para pemain Timnas Inggris adalah jumlah menit bermain yang mereka dapatkan selama ini. Ya kalian bisa lihat sendirilah para pemain yang saya bawa ke Rusia tidak mendapatkan banyak kesempatan bermain. Lebih mengkhawatirkan lagi adalah banyak pemain muda kami yang tidak mendapatkan kesempatan untuk unjuk gigi.”

“Yang hilang dari sistem kami adalah transisi dari sepak bola usia muda menuju sepakbola seniornya. Ada hubungan yang jelas di antara para pemain berusia 17-21 tahun di mana mereka harus mendapatkan kesempatan bermain di tim utama timnya. Namun kemampuan finansial Premier League terlalu besar dan kuat, sehingga peluang mereka itu jadi terampas.”

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *