oleh

Michel Platini Akui Adanya Kecurangan Dalam Pengundian Piala Dunia

Michel Platini Akui Adanya Kecurangan Dalam Pengundian Piala Dunia

Berita Bola | Kangbola.com – Mantan presiden UEFA Michel Platini ungkap adanya permainan pada pengundian Piala Dunia 1998 demi mempertemukan tuan rumah Perancis dengan Brasil di final. Michel Platini Akui Adanya Kecurangan Dalam Pengundian Piala Dunia

Michel Platini Akui Adanya Kecurangan Dalam Pengundian Piala Dunia

Pemenang tiga Ballon d’Or itu menjadi salah satu anggota komite organisasi turnamen empat tahunan tersebut saat dilangsungkan di Perancis.

Zinedine Zidane waktu itu berhasil membantu Les Bleus menjadi juara, mengalahkan tim kuat Brasil di partai puncak dengan skor 3-0.

Namun kini Michel Platini mengakui adanya kecurangan yang dilakukan pada pengudian grup sehingga tuan rumah tidak akan pernah berjumla Selecao di babak-babak yang lebih awal.

“Ketika kami mengorganisir penjadwalan, kami mempergunakan sedikit trik. Jika Perancis keluar sebagai juara grup (C) dan Brasil juga demikian (di Grup A), maka keduanya tidak akan bertemu sebelum final,” ujar Platini pada France Bleu.

“Kami tidak menghabiskan enam tahun yang membosankan untuk mempersiapkan Piala Dunia tanpa melakukan sedikit main mata.”

“Apakah Anda merasa tuan rumah yang lainnya tidak melakukan hal serupa pada pentas Piala Dunia?” tanyanya, retoris. “Perancis melawan Brasil di final, itu jadi impian bagi semua orang.”

Kini Michel Platini dilarang terlibat dalam dunia sepak bola selama empat tahun karena dicurigai terlibat suap di FIFA. Padahal di 2014 ia sempat digadang-gadangkan jadi penerus Sepp Blatter sebagai pemimpin organisasi sepak bola terbesar di dunia itu.

Namun pihak penyelidik Swiss menemukan adanya transfer uang dari Blatter kepada Platini sebesar Rp24 miliar pada tahun 2011.

Pihak penyelidik menganggap uang tersebut tidak memiliki kontrak tertulis sehingga diusut oleh pihak berwajib dan komite etika FIFA. Disinyalir uang tersebut merupakan pembayaran yang dilakukan Blatter atas kesetiaan Platini padanya antara tahun 1998 dan 2002.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *