Kapten Swedia Murka Setelah Merasa Diremehkan Inggris
Berita Bola | Kangbola.com – Andreas Granqvist langsung marah saat mendengar Timnas Inggris meremehkan Timnas Swedia di Piala Dunia 2018 kali ini. Ia langsung berikan teguran keras ke kubu yang kini kian difavoritkan juara tersebut. Kapten Swedia Murka Setelah Merasa Diremehkan Inggris
Sosok kapten Timnas Swedia di Piala Dunia 2018, Andreas Granqvist, memang telah memberikan peringatan keras kepada Timnas Inggris. Granqvist bahkan mulai canangkan upaya membuat Inggris sangat menderita saat akan menghadapi timnya kapanpun dan dimanapun.
Bila tidak ada perubahan, Timnas Inggris dan Timnas Swedia sendiri akan adu taktik pada akhir pekan ini. Mereka harus memperebutkan tiket lolos ke babak semi final Piala Dunia 2018 yang jelas tak akan mudah untuk diraih.
Inggris sendiri masih lebih dijagokan untuk memenangkan laga ini seiring banyaknya lawan mereka yang berjatuhan. Bisa bermain secara konsisten sepanjang fase grup plus bekal banyak pemain-pemain top membuat mereka kian diprediksi jadi juara Piala Dunia Rusia.
Merasa mulai diremehkan, Granqvist lantas dengan kesal langsung mengingatkan bahwa Inggris bisa kena batunya jika masih nekat meremehkan Swedia. “Saya sudah sempat membaca sebuah berita mengejutkan yang mengatakan bahwa Swedia adalah lawan impian bagi Inggris,” ujarnya melalui Sportsmole.
“Seseorang pernah mengatakan bahwa Inggris pasti akan mendominasi kami nanti pas bertanding. Dia bahkan mengatakan bahwa Dari 100 pertemuan, Inggris akan mengalahkan kami sebanyak 99 kali! Gilak!”
“Saya sendiri jadi tertawa sendiri pas membaca kabar seperti itu. Saya sama sekali tidak menyangka jika Inggris bisa memiliki kepercayaan diri tinggi seperti itu. Oke, kita lihat saja nanti!”
“Mari kita bermain dan melihat apa yang akan terjadi nantinya saat di atas lapangan. Swedia biasanya bermain dengan sangat baik saat kami melawan Inggris. Kami masih memiliki banyak hasil baik saat melawan mereka,” pungkas pemain yang lagi berdebar menantikan istrinya yang akan segera melahirkan di Swedia.
Komentar