oleh

John Stones Ungkap Betapa Kotornya Permainan Timnas Kolombia

John Stones Ungkap Betapa Kotornya Permainan Timnas Kolombia

Berita Bola | Kangbola.com – Bek Inggris John Stones menyebut Kolombia di Piala Dunia 2018 sebagai tim terkotor yang pernah ia hadapi sepanjang karirnya sebagai pemain. John Stones Ungkap Betapa Kotornya Permainan Timnas Kolombia

John Stones Ungkap Betapa Kotornya Permainan Timnas Kolombia

Skuad Gareth Southgate lolos ke babak perempat final usai menyingkirkan tim besutan Jose Pekerman itu melalui adu penalti, usai imbang 1-1 selama 120 menit.

Wasit Mark Geiger kesulitan untuk mengendalikan permainan, dengan total delapan kartu kuning, tanpa kartu merah, tapi dengan satu keputusan tendangan penalti.

Wilmar Barrios yang menanduk Jordan Henderson di babak pertama pun hanya mendapatkan kartu kuning. Bantingan Carlos Sanchez pada Harry Kane terjadi di menit 54 berujung dengan perselisihan kedua tim dan wasit memberikan kartu kuning bagi Henderson karena dianggap tidak sportif.

John Stones yang dipuji karena berhasil memandulkan Radamel Falcao menyebut timnas Kolombia sebagai tim terkotor yang pernah ia hadapi.

“Pertandingannya berjalan aneh,” ucap Stones pada jumpa pers jelang laga versus Swedia di babak perempat final, Sabtu nanti.

“Mereka mungkin tim terkotor yang pernah saya hadapi, khususnya kala kami mendapatkan penalti, mengelilingi wasit, mendorong wasit, menanduk seperti yang Anda semua saksikan dan merusak titik putih penalti.”

“Ada banyak hal yang tidak berkaitan dengan bola yang mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya, semua hal yang tidak pernah Anda lihat di sebuah laga sepak bola.”

“Menurut saya, kami berhasil menunjukkan karakter kuat untuk tetap tenang dan tidak terpancing permainan mereka.”

“Ketika Anda bermain melawan sebuah tim yang ingin bertengkar dan mengganggu momentum Anda, Anda terkadang bisa terpancing dan itu sesuai seperti yang mereka inginkan.”

“[Ketenangan] itu jadi pertanda baik bagi tim, untuk memastikan kami mempunyai kualitas menyelesaikan laga tersebut dan tetap mengikuti rencana permainan.”

“Itu situasi yang sulit, dan sekarang kami bisa mengingat kembali dan bisa berbangga hati karenanya.”

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *