oleh

Harapan Guardiola Mencari Gelar Juara Liga Champions Ketiga Gagal

Harapan Guardiola Mencari Gelar Juara Liga Champions Ketiga Gagal

Berita Bola | Kangbola.com – Gagal lagi, gagal lagi. Mimpi Pep Guardiola untuk mencapai trofi ketiga pada arena Liga Champions gagal lagi. Empat gol yang dibikin ke gawang Tottenham Hotspur pada leg II perempat final Liga Champions, Kamis (18/4/2019) pagi hari WIB, tidak cukuplah menahan Manchester City yang diatasinya tersisih. Harapan Guardiola Mencari Gelar Juara Liga Champions Ketiga Gagal

Harapan Guardiola Mencari Gelar Juara Liga Champions Ketiga Gagal

Pep Guardiola, pun anak-anak asuhnya, terasa kegagalan kesempatan ini hanya sebab mereka diberi hukuman VAR. Tetapi, apapun dalih yang dikemukakan, kegagalan tetaplah kegagalan serta itu perpanjang pencariannya pada arena Liga Champions.

Pep Guardiola memulai debut menjadi pelatih pada arena antarklub terakbar se-Eropa itu dengan cemerlang. Pada musim kiprahnya, 2008-09, ia merengkuh titel juara bersama dengan Barcelona. Pada pertandingan final, team asuhannya menang atas Manchester United.

Empat musim mengatasi Barcelona, pelatih dari Katalonia itu selalu dapat tembus semi final. Bahkan juga, 2x ia merampas titel juara. Selain pada 2008-09, team asuhannya pun jadi kampiun pada 2010-11 dengan menaklukkan lawan yang sama, Manchester United.

Nasib Pep Guardiola tidak sebaik itu saat kembali mengatasi team pada musim 2013-14. Saat tiga musim bersama dengan Bayern Munich, ia masih dapat tembus semi final. Tetapi, jangankan trofi juara, menginjak final juga tidak dapat dikerjakannya.

Hal tersebut bersambung waktu ia pindah ke Manchester City. Pada musim pertamnya, 2016-17, Sergio Aguero cs. Bahkan juga gagal pada set 16-besar di tangan AS Monaco yang lalu jadi finalis. Dua musim selanjutnya, anak-anak asuhnya berhenti pada set perempat final.

Satu perihal menarik, semenjak 2011-12, ada skema yang tercipta dari kegagalan yang dicapai Pep Guardiola. Pada tiga kegagalan pertama, team yang menaklukkan klub asuhannya selalu juara. Chelsea, Real Madrid, serta Barcelona bergiliran mengusung trofi Si Kuping Besar.

Selanjutnya, pada tiga musim berturut-turut, team yang menaklukkan klub bimbingan Pep Guardiola cuma dapat jadi runner-up serta semua dikandaskan Real Madrid. Mereka ialah Atletico Madrid pada 2015-16, Monaco (2016-17), serta Liverpool (2017-18).

Jika ikuti cocoklogi itu, Tottenham Hotspur yang menaklukkan armada pimpinan Pep Guardiola musim ini tidak akan finish menjadi runner-up. Pertanyaannya, apa mereka akan mengulang-ulang siklus dengan jadi juara atau mungkin membuat rantai baru dengan tersisih pada semi final?

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *