oleh

Gaya Permainan Gladiator Roma Jadi Bencana Untuk Barcelona

Gaya Permainan Gladiator Roma Jadi Bencana Untuk Barcelona

Berita Bola | Kangbola.com – Kejutan terjadi di leg 2 perempatfinal Liga Champions. Barcelona harus tersingkir lantaran dibantai AS Roma, dengan skor 0-3, di Olimpico Stadium, Selasa 10 April 2018 atau Rabu dini hari WIB. Gaya Permainan Gladiator Roma Jadi Bencana Untuk Barcelona

Gaya Permainan Gladiator Roma Jadi Bencana Untuk Barcelona

Sebenarnya, agregat menjadi imbang, 4-4. Namun, Roma unggul dalam agresivitas gol tandang.

Permainan Barca saat lawan Roma memang berada di bawah standar. Sistem pertahanan mereka juga sangat rapuh.

Terlihat, saat Edin Dzeko cetak gol pertama Roma. Ada koordinasi yang tak baik antara Samuel Umtiti dan Jordi Alba.

Saat Alba mencoba membayang Dzeko, Umtiti hanya ‘menonton’ dan tak berupaya mengambil bola. Jelas, Dzeko bisa unggul atas Alba karena memang punya postur yang bagus untuk berduel fisik.

Rapuhnya pertahanan Barca juga terlihat dalam proses gol kedua Roma. Serangan balik Serigala Ibukota membuat lini belakang Barca panik.

Lagi-lagi, Dzeko yang jadi aktor utamanya. Gara-gara pergerakan Dzeko, konsentrasi lini belakang Barca pecah. Akhirnya, Gerard Pique terpaksa melakukan pelanggaran di kotak penalti.

Dan, Daniele De Rossi yang jadi algojo penalti, sukses menunaikan tugasnya.

Pun dengan gol ketiga Roma. Dalam situasi bola mati, konsentrasi Barca begitu buruk. Buktinya, tak satu pun yang sadar akan pergerakan Kostas Manolas saat ingin menyambut umpan sepak pojok.

Akhirnya pasti sudah tahu. Manolas mampu menjebol gawang Marc-Andre ter Stegen untuk kali ketiga.

Selain pertahanan yang rapuh, gaya main konservatif Barca ala Ernesto Valverde juga jadi penyebab lainnya.

Pakem 4-4-2 yang diterapkan Valverde terbaca oleh pelatih Roma, Eusebio Di Francesco. Alhasil, Di Francesco memutuskan untuk menerapkan sistem pertahanan yang bertumpu di sektor tengah.

Dengan kondisi ini, gelandang kreatif Barca macam Andres Iniesta atau Ivan Rakitic, kesulitan mengembangkan permainan. Keduanya bahkan tak bisa menjangkau Lionel Messi dan Luis Suarez.

Saat Messi pegang bola, Roma langsung waspada. Tiga pemain mengurung Messi dan membuatnya kesulitan melepaskan gocekan-gocekan maut.

Gaya gladiator ala Roma, diakui Valverde, membuat Barca kesulitan.

“Kami tertekan dan terpaksa sering melepaskan umpan panjang. Tempo main kami terputus-putus. Selain itu, kami tak bisa memenangkan bola kedua,” kata Valverde dilansir Marca.

“Roma juga kuat secara fisik dan itu yang menghadirkan masalah besar untuk kami. Ketika kalian kalah, dan lawan lebih baik, kritik yang datang pasti lebih ekstrem,” lanjutnya.

Valverde pasang badan atas kekalahan memalukan Barca. Hasil yang diterima di leg 2 perempatfinal, diakui Valverde, menjadi kesalahannya.

“Benar, ini kekalahan yang menyakitkan. Saya berharap ini tak berpengaruh pada kami di pertandingan berikutnya, tapi jelas jadi pukulan yang begitu telak,” ujar Valverde.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *