oleh

Dua Legenda Arsenal Saling Bertempur di Ligue 1

Dua Legenda Arsenal Saling Bertempur di Ligue 1

Berita Bola | Kangbola.com – Manajer AS Monaco, Thierry Henry menjelaskan, menantang bekas rekanan setimnya di Arsenal Patrick Vieira saat keduanya jadi seorang pelatih sangat terasa aneh. Dua Legenda Arsenal Saling Bertempur di Ligue 1

Dua Legenda Arsenal Saling Bertempur di Ligue 1

Henry serta Vieira ialah sisi dari team Invincibles Arsenal yang melakukan musim Premier League tiada terkalahkan dibawah bimbingan Arsene Wenger pada 2003-04, sementara pasangan itu pun memenangi Piala Dunia 1998 serta Eropa 2000 dengan Tim nasional Prancis.

Ganda Perancis itu menyatu kembali menjadi pelatih untuk kali pertamanya di Stade Louis II, dimana Monaco serta OGC Nice bermain seri 1-1 di hari Kamis (17/1).

Di tanya bagaimana rasa-rasanya melawan Vieira, Henry menjelaskan pada wartawan: “Aneh, begitu aneh. Saat saya lihat ia keluar dari ruangan ubah, rasa-rasanya aneh.”

“Kami berjalan di tangga bersama dengan, kami biasa berjalan di tangga itu bersama dengan saat kami bermain. Itu betul-betul bagus. Tetapi lalu ada laga yang ditempuh serta Anda lakukan apakah yang perlu Anda kerjakan. ”

“Dia lakukan apakah yang perlu ia kerjakan, tapi rasa-rasanya aneh. Kami bicara, kami menjelaskan banyak hal satu sama lain.”

Henry serta Vieira lama berpelukan sebelum kick-off di Monaco, Vieira menjelaskan: “Kami berdua cuma mengharap keberuntungan satu sama lain, itu saja.”

Monaco tidak berhasil memenangkan satu diantara 10 laga kandang pertama mereka di Ligue 1 musim ini untuk kali pertamanya dalam sejarah klub menyusul kebuntuan menantang 10 pemain Nice, sesudah Ihsan Sacko diusir wasit.

Benoit Badiashile Mukinayi menyamai posisi di menit ke-50 untuk menggagalkan gol pembuka yang diciptakan oleh pemain Nice Allan Saint-Maximin.

Dengan 13 menit tersisa, sepakan penalti dari Saint-Maximin bisa diselamatkan oleh oleh kiper Monaco Diego Benaglio sesudah VAR akan memutuskan jika Youcef Atal sudah dilanggar di kotak penalti.

“Monaco sebetulnya dapat menang. Di set pertama, mereka mempunyai dua kesempatan dimana kami menyesuaikan diri kami dalam bahaya dengan kehilangan bola. Tapi Thierry dapat juga suka dengan hasil imbang,” kata Vieira.

“Kami bangga sebab dapat bertahan dengan 10 pemain menantang 11. Beberapa pemain bermain ngotot, mereka tidak mau kalah, mereka melipatgandakan usaha mereka.”

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *