oleh

Timnas Italia Dibawah Asuhan Mancini Makin Menakutkan

Fan dan pemain Italia mungkin tidak melupakan masa paling mengecewakan ketika tim nasional (timnas)-nya gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Padahal, dalam play-off melawan Swedia, Gli Azzurri hanya butuh sekali menang. Tapi Giampiero Ventura tak mampu membawa skuadnya ke Rusia.

Sejak saat itu, Italia menunjukkan Roberto Mancini sebagai pengganti Ventura yang sejak dipecat hanya melatih klub kecil, Chievo dan Salernitana. Mancini pun perlahan membawa harapan untuk Italia, setelah memuncaki grup dalam kualifikasi Piala Eropa. Italia memetik 10 kemenangan dalam 10 pertandingan, mencetak 37 gol dan hanya kebobolan empat kali.

Selain itu, Italia memenangkan fase grup Liga Bangsa-Bangsa UEFA, dengan tiga kali menang dan tiga imbang. Mancini menciptakan skuad yang diisi oleh generasi penuh bakat, dipimpin oleh Lorenzo Insigne. Rekan setim Insigne di Italia, Ciro immobile, memang belum tampil maksimal untuk negaranya, tapi kehadirannya cukup penting untuk tim.

Ada pemain berbakat lain seperti Nicolo Barella, Marco Verratti, Jorginho, Domenico Berardi, Manuel Locatelli, dan masih banyak lagi. Mancini mampu memadukan pemain muda dengan pemain senior seperti Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini.

Kini, mantan pelatih Manchester City tersebut belum merasakan kekalahan selama 24 pertandingan, sebanyak 19 di antaranya berujung kemenangan, dan 17 clean sheet, serta hanya tiga kali kebobolan dalam 14 pertandingan terakhir.

Mancini kian mendekati rekor tak terkalahkan yang ditorehkan oleh Vittorio Pozzo pada 1930 dengan 30 pertandingan. Jika menang atau imbang melawan Lithuania pada Kamis (1/4) dini hari WIB, maka Mancini akan menyamai rekor yang dipegang Marcello Lippi selama 2004-2006. Lippi mengantar Italia tak terkalahkan dalam 25 laga dan membawa Italia juara Piala Dunia 2006.

Dalam kualifikasi Piala Dunia 2022, Italia tampil meyakinkan usai menang atas Irlandia Utara dan Bulgaria, sehingga memuncaki Grup C. Mancini juga membuat Italia menjadi satu dari dua tim bersama Belgia, yang tidak terkalahkan dalam kualifikasi Piala Eropa 2020.

Sayang, di saat skuad Italia sedang sangat kuat, Piala Eropa diundur jadi musim panas 2021 karena pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Mancini ingin ada peningkatan skuad untuk Piala Eropa.

Saat ini, tiap negara diberikan slot 23 pemain untuk dibawa ke Piala Eropa. Namun, karena pandemi belum usai, Mancini ingin jumlah tersebut ditingkatkan menjadi 26 pemain untuk berjaga-jaga, jika ada pemain yang positif corona selama kompetisi berlangsung.

”Itu bisa jadi ide yang bagus untuk meningkatkan jumlah pemain jadi 25 atau 26. Ini musim yang berat dan Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi. Bagaimana jika seseorang positif Covid-19?” ujar Mancini dikutip dari Dailymail, Selasa (30/3).

Piala Eropa kali ini bakal jadi turnamen besar pertama Italia sejak 2016, setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Italia akan satu grup dengan Turki, Swiss, dan Wales, dengan semua pertandingan akan digelar di Stadion Olimpico, Roma.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *