Seorang Wartawan Penyelidik Klub Nyonya Tua Mendapat Teror
Berita Bola | Kangbola.com – Wartawan penyelidik masalah Juventus diberitakan dapat teror mengerikan yang mengancam nyawanya. Masalah yang dia selidiki berkaitan klub raksasa Liga Italia itu memang tidak main-main serta beresiko untuk disibak. Seorang Wartawan Penyelidik Klub Nyonya Tua Mendapat Teror
Wartawan bernama Federico Ruffo sebagai subyek dari usaha pembakaran mengatakan ia sudah
mengalami “kampanye kedengkian yang begitu besar” sesudah penyelidikan Juventus. Tempat
tinggalnya hampir terbakar dengan tambahan aksi vandalisme juga yang mengerikan.
Federico Ruffo sendiri berada di belakang penyelidikan oleh Rai 3 program Report yang selidiki
usaha sindikat kejahatan terorganisir Ndrangheta untuk menyelinap ke ultras Juventus. Tingkah
mereka jelas semakin mencoreng nama supporter Juventus.
Perihal ini pun sebelumnya sudah sempat menyebabkan kematian fans Juve Raffaello Bucci, yang
sudah bekerja untuk klub dengan bagikan tiket, tetapi juga bekerja bersama dengan polisi.
Tindakan sindikat itu sekarang mengarah sang wartawan.
Diberitakan bila pada jam 4.30 pagi di hari Selasa, suatu usaha dilakukan untuk membakar rumah
Ruffo, dengan bensin tumpah di ambang pintu dan salib merah dilukis di dindingnya. Suara
anjingnya menggonggong berikan peringatan dan para pembakar langsung terbirit-birit melarikan
diri.
“Siapa saja yang melakukan perihal ini jelas tidaklah terlalu berpengalaman, karena mereka
tersandung pada mangkok anjing dan membuat suara …” tutur Ruffo lewat Radio Kiss Kiss serta
TG1.
“Tetap saja ada perasaan tidak menyenangkan di sini, karena tidak ada orang, selain mereka
yang bekerja di RAI, mengerti situasinya jadi demikian suram. Ada kampanye kedengkian yang
besar sekali pada kami dari iklan pertama yang menyatakan jika Laporan tengah menyelidiki
situasi Juventus. Kami menerima beberapa jenis ancaman.”
“Setiap paginya, saya terbangun untuk menemukan pesan mengancam di sosial media oleh orang-
orang yang menanyakan mengapa saya masih bernafas, semua karena saya melihat ke klub tercinta
mereka. Mereka demikian terlatih dengan dinamika seperti ini hingga mereka merasa dilegitimasi
untuk melakukan apa saja. Tentu saja, saya tidak menyerah begitu saja,” tegasnya dengan berani
mati.