Site icon KANGBOLA

Pelatih Jepang Cemaskan Gempa yang Pengaruhi Mental Anak Asuhnya

Pelatih Jepang Cemaskan Gempa yang Pengaruhi Mental Anak Asuhnya

Berita Bola | Kangbola.com – Pelatih tim nasional Jepang Akira Nishino udah mengantungi strategi untuk meredam Kolombia lewat cara hentikan James Rodriguez, namun dia cemas mental anak asuhnya turun. Pelatih Jepang Cemaskan Gempa yang Pengaruhi Mental Anak Asuhnya

James Rodriguez beroleh Sepatu Emas waktu membawa Kolombia masuk ke babak perempat-final di Piala Dunia 2014 Brasil dengan membuat enam gol.

Di babak kwalifikasi Piala Dunia 2018, James juga bisa membuat enam gol serta memberi empat assist makanya scuad Jose Pekerman memiliki hak terbang ke Rusia dengan duduki peringkat ke-4 zona Conmebol.

Di segi lain Jepang harapkan bisa melakukan perbaikan diri pasca turnamen 2014 di Brasil silam, yang waktu ini cuma bisa memungut sebiji poin.

Oleh karena itu pelatih Akira Nishino harapkan anak asuhnya bisa bermain disiplin dengan mengurung James Rodriguez.

“James nyaris jadi lambang dari tim Kolombia. Dia peraih poin serta pencipta situasi hari (rekan-rekannya), ” kata Nishino pada konferensi pers.

“Sulit untuk mengawal James. Diperlukan semua tim untuk mengatasi dia seseorang. ”

“Kami tdk bisa memberi James ruangan. Kolombia memiliki model bermain sendiri serta kami tidak mau membiarkan mereka meningkatkan permainan. ”

“Jika kami dapat beradu dengan mereka 10 lawan 10, jadi ada peluang kami bisa mengawal ketat dia (James), namun saya rasa tidak lagi jalan sekian. ”

“James Rodriguez ada di semua lapangan, oleh karena itu menurut posisi dia ada, jadi diperlukan semua tim untuk mengawalnya. ”

Disamping itu Akira Nishino mengaku bahwa anak asuhnya terasa sedih dengan bencana alam gempa yang menerpa kota Osaka serta menewaskan dua orang dan melukai sekitar lebih 200 orang.

“Ada berapa pemain yang sedikit kaget dengan moment itu serta mereka cemas dengan keluarga serta sanak saudaranya, ” lebih Nishino.

“Mereka cemas, jadi efek psikologis itu memberi saya rasa rasa kecemasan. Akan tetapi kami, staf kepelatihan, berkonsultasi dengan mereka serta diinginkan banyak pemain dapat tenang. ”

Exit mobile version