oleh

Lebih Dari Separuh Pemain Timnas Maroko Adalah Hasil Impor

Lebih Dari Separuh Pemain Timnas Maroko Adalah Hasil Impor

Berita Bola | Kangbola.com – Maroko, yang malam ini bertanding lawan Portugal di Piala Dunia 2018, adalah timnas dengan pemain impor terbanyak. Jumlahnya mencapai 61,5% dari keseluruhan skuad. Lebih Dari Separuh Pemain Timnas Maroko Adalah Hasil Impor

Lebih Dari Separuh Pemain Timnas Maroko Adalah Hasil Impor

Maroko akan menantang Portugal pada putaran kedua Grup B di Luzhniki Stadium, Rabu malam ini. Setelah kalah 1-0 dari Iran pada laga pertama, negara Afrika tersebut butuh kemenangan.

Dari semua pemain impor itu, lima di antaranya lahir dan besar di Belanda, empat di Prancis, dan sisanya dari negara-negara lain, termasuk satu dari ibukota Spanyol, Madrid.

Belanda mungkin absen dari Piala Dunia 2018 setelah satu musim kualifikasi yang buruk, tetapi beberapa penggemar mereka bisa menikmati turnamen ini, berkat Maroko.

Itu karena lima pemain kelahiran Belanda tampil untuk negara Afrika Utara tersebut. Mereka adalah gelandang Moubarak Boussoufa, Karim El Ahmadi, striker Hakim Ziyech, dan Amrabat bersaudara – penyerang Nordin dan gelandang Sofyan.

Mereka yang lahr dan besar di Prancis adalah Medhi Benatia, Faycal Fajr, dan Younes Belhanda. Satu pemain Real Madrid yang lahir di ibukota Spanyol adalah Achraf Hakimi.

Dalam kenyataannya, 17 dari 23 pemain Maroko di Rusia lahir di luar negeri, tetapi memenuhi syarat untuk bermain bagi negara itu karena kewarganegaraan ganda dari orangtuanya.

Kenapa bisa begitu? Kemungkinan besar karena liga domestik di Maroko tidak cukup kompetitif untuk menempa para pemainnya untuk memenuhi standar internasional. Jadi mereka terpaksa “mengimpor” pemain-pemain keturunan Maroko di luar negeri untuk memperkuat skuad nasional.

Jadi, sementara Belanda – runner-up pada Piala Dunia 2010 dan finish ketiga pada tahun 2014 – tersisih setelah kalah oleh Perancis dan Bulgaria, ada banyak penggemar Oranje yang akan mendukung tim Maroko asuhan Herve Renard di Rusia.

“Saya harap Belanda berdiri mendukung kami – sama seperti saya, selama bertahun-tahun, telah mendukung tim nasional Belanda di Piala Dunia ketika Maroko tidak berpartisipasi,” kata gelandang Feyenoord El Ahmadi. “Saya pikir jika kami bisa mendukung satu sama lain, kita semua bisa bangga.”

“Saya dibesarkan di Belanda, tetapi saya harus dengan jujur ??mengatakan bahwa ketika saya mendengar lagu kebangsaan Maroko, saya merasakan hubungan saya dengan negara itu.”

Sementara Belanda kehilangan Piala Dunia pertama mereka sejak 2002, Maroko tampil pertama kalinya selama 20 tahun terakhir.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *