Kuala Lumpur, 8 Oktober 2025 — Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) resmi menyatakan akan mengajukan banding terhadap keputusan FIFA yang menjatuhkan denda dan skorsing kepada tujuh pemain naturalisasi yang dianggap menggunakan dokumen palsu untuk memperkuat tim nasional Malaysia. Kasus ini memicu kehebohan besar di dunia sepak bola Tanah Air.
FIFA Tuduh FAM Lakukan Pemalsuan Dokumen
Dalam keputusan tertulis yang dikeluarkan pada 25 September lalu, FIFA menyebut FAM dan tujuh pemain kelahiran luar negeri menggunakan akta kelahiran palsu kakek-nenek untuk memenuhi syarat bermain bagi tim nasional. FIFA menilai tindakan tersebut sebagai bentuk penipuan serius yang tidak dapat dimaafkan, karena melanggar prinsip fair play dan integritas sepak bola internasional.
“Pemalsuan ini menyerang inti nilai-nilai olahraga yang bersih,” tegas Jorge Palacio, wakil ketua Komite Disiplin FIFA.
Daftar Pemain yang Terlibat dalam Skandal
Tujuh pemain yang disebut terlibat berasal dari berbagai negara, yakni:
-
Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, dan Imanol Javier Machuca (Argentina)
-
Gabriel Felipe Arrocha dan Jon Irazabal Iraurgui (Spanyol)
-
Hector Alejandro Hevel Serrano (Belanda)
-
Joao Vitor Brandao Figueiredo (Brasil)
Para pemain ini sebelumnya tampil saat Malaysia menang 4-0 atas Vietnam dalam laga kualifikasi Piala Asia AFC pada 10 Juni lalu, di mana dua di antaranya mencetak gol.
Denda dan Hukuman Berat dari FIFA
FIFA menjatuhkan denda sebesar 350.000 franc Swiss (sekitar Rp8,7 miliar) kepada FAM, serta 2.000 franc Swiss dan larangan satu tahun dari seluruh aktivitas sepak bola kepada masing-masing pemain.
Selain itu, FIFA menilai proses verifikasi dokumen oleh otoritas Malaysia tidak cukup ketat. Beberapa akta kelahiran yang diserahkan bahkan bertanggal Januari 2025, sehingga menimbulkan kecurigaan kuat atas keaslian data.
Reaksi FAM dan Pemerintah Malaysia
Menanggapi tuduhan tersebut, FAM membantah keras bahwa mereka terlibat dalam pemalsuan dokumen. Dalam pernyataan resmi, FAM menegaskan bahwa seluruh dokumen pemain telah disiapkan dan diverifikasi sesuai prosedur resmi.
“Tidak ada bukti bahwa dokumen tersebut palsu. Para pemain bertindak dengan niat baik dan sepenuhnya mempercayai proses yang dikelola oleh FAM,” tulis FAM dalam pernyataan di media sosial.
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Hannah Yeoh, turut meminta FAM menjelaskan kasus ini secara terbuka karena publik merasa “terluka, marah, dan kecewa.”
Asal Mula Kasus dan Pengaduan ke FIFA
FAM mengajukan dokumen pemain ke FIFA pada Maret dan Juni 2025 untuk verifikasi status kewarganegaraan berdasarkan garis keturunan. Namun, sehari setelah laga melawan Vietnam, FIFA menerima pengaduan anonim tentang kelayakan lima pemain. Setelah penyelidikan, ditemukan bahwa dokumen asal menunjukkan kakek-nenek pemain lahir di luar Malaysia, bukan di wilayah yang tercantum dalam akta yang dikirim ke FIFA.
Langkah Selanjutnya: Banding Resmi dan Perombakan Tim
FAM diberikan waktu tiga hari untuk menyatakan niat banding secara tertulis. Mereka berjanji akan menggunakan semua jalur hukum untuk mempertahankan nama baik federasi dan para pemain.
Sementara itu, pelatih tim nasional Peter Cklamovski dikabarkan akan menurunkan skuad baru pada laga kualifikasi melawan Laos pada 10 dan 14 Oktober mendatang.
Penutup
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi sepak bola Malaysia, yang tengah berupaya membangun reputasi di kancah internasional melalui program naturalisasi pemain. Jika banding FAM ditolak, Malaysia berisiko kehilangan beberapa pemain kunci dan menghadapi dampak jangka panjang pada performa tim nasional.

Komentar