Cahya Supriadi merupakan salah satu talenta kiper muda Indonesia yang mulai menarik perhatian publik sepak bola nasional. Kariernya berkembang pesat sejak tim junior hingga sekarang dipercaya mengawal gawang klub dan tim nasional. Dalam artikel ini, kita ulas perjalanan hidup, karier, pencapaian, serta tantangan yang dihadapi Cahya hingga 2025.
Biodata Singkat
-
Nama lengkap: Cahya Supriadi
-
Tempat, tanggal lahir: Karawang, Jawa Barat, 11 Februari 2003
-
Tinggi badan: sekitar 179 cm
-
Posisi: Penjaga gawang / kiper
Perjalanan Karier
Awal Karier & Pembinaan
Cahya mulai meniti kariernya di dunia sepak bola melalui Persija Jakarta pada level junior. Pada 2018, ia tergabung dalam tim Persija U-16 dan kemudian naik ke Persija U-18. Dalam periode itu, ia ikut serta membantu tim junior meraih posisi ketiga di kompetisi Liga 1 U-18.
Menembus Tim Senior & Kesempatan Debut
Pada musim 2021–2022, Cahya dipromosikan ke tim senior Persija Jakarta. Namun, debut resmi sebagai pemain senior di Liga 1 baru terjadi beberapa waktu setelahnya, mengingat kondisi pandemi dan persaingan dalam tim.
Sayangnya, pada pertengahan 2024, Cahya memutuskan hengkang dari Persija setelah klub mendatangkan kiper asing yang memperketat persaingan posisi penjaga gawang.
Setelah meninggalkan Persija, kabar terbaru menyebut bahwa ia akan memperkuat PSIM Yogyakarta untuk musim 2025/2026.
Karier Internasional & Timnas
Cahya sudah terlibat dalam beberapa tingkatan tim nasional Indonesia:
-
Timnas U-19: tampil dalam sejumlah pertandingan, termasuk di Piala AFF U-19.
-
Timnas U-20: mengalami cedera saat kualifikasi Piala Asia U-20, namun pulih dan kembali mengikuti pemusatan latihan.
-
Timnas U-23: dipanggil dan ikut pemusatan latihan menjelang ajang ASEAN U-23 / Piala AFF U-23 2025.
-
Timnas Senior: meskipun belum menjadi pilihan utama tetap memperoleh beberapa kesempatan.
Salah satu momentum penting: di Piala AFF U-23 2025, Cahya dipercaya menjadi kiper utama dan memainkan peran besar dalam membawa tim nasional melaju ke babak final.
Prestasi & Momen Penting
-
Saat Piala AFF U-19 2022, Cahya menunjukkan performa impresif dengan mencatatkan clean sheet dalam beberapa laga dan mendapat pujian dari pelatih lawan.
-
Di kompetisi domestik, saat masih membela PSIM, ia sukses menggagalkan penalti Marc Klok dan melakukan penyelamatan krusial dalam laga melawan Persib Bandung.
-
Konsistensi dan penampilan apiknya di BRI Super League musim 2025/2026 menarik perhatian publik dan media lokal sebagai “kiper lokal yang bersinar”.
Tantangan & Ambisi
Tantangan
-
Persaingan ketat di posisi penjaga gawang, terutama ketika klub mendatangkan pemain asing.
-
Cedera kepala yang pernah dialaminya saat bermain untuk Timnas U-20 sempat menghambat momentum.
-
Transisi dari klub besar (Persija) ke klub yang lebih menantang (PSIM) memerlukan adaptasi fisik, mental, dan kepercayaan diri.
Ambisi & Harapan
Cahya menyatakan bahwa target utamanya adalah terus dipercaya bermain di tim nasional baik di level junior maupun senior. Ia ingin berproses, terus berkembang, dan memberikan kontribusi maksimal untuk Indonesia.
Di level klub, kehadirannya di PSIM diyakini sebagai peluang mendapatkan menit bermain reguler dan membuktikan kapasitasnya sebagai kiper utama.
Kesimpulan
Cahya Supriadi adalah salah satu kiper muda Indonesia yang menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dari awal karier di Persija, perjuangannya menembus tim senior, kiprahnya di timnas hingga peran barunya di PSIM Yogyakarta—semua membentuk perjalanan yang inspiratif.
Meskipun menghadapi kendala seperti cedera dan persaingan posisi, tekadnya untuk dipercaya di tim nasional dan komitmennya untuk terus berkembang membuka jalan bagi masa depan yang cerah. Bagi para penggemar sepak bola Indonesia, Cahya adalah sosok yang layak terus diikuti dan didukung.

Komentar