Argentina Jadi Peserta 16 Besar Terbaik Soal Adu Penalti
Berita Bola | Kangbola.com – Kolombia paling hoki di 16 besar Piala Dunia 2018. Calon lawannya sangat buruk soal adu penalti. Siapa? Tim paling apes babak ini adalah Prancis, lawannya paling jago adu penalti. Siapa? Argentina Jadi Peserta 16 Besar Terbaik Soal Adu Penalti
Inggris, yang akan berhadapan dengan Kolombia pada babak 16 besar Piala Dunia 2018, adalah tim paling buruk dalam soal adu penalti di Piala Dunia 2018. Entah gugup, beban seluruh negara di pundak mereka atau bagaimana, dari tiga kali adu penalti dalam sejarah Piala Dunia, tiga-tiganya gagal dimenangkan The Three Lions.
Sementara itu Argentina adalah tim terbaik untuk urusan adu penalti. Dalam sejarah Piala Dunia mereka sudah mengambil lima adu penalti, empat berhadil, satu gagal dimenangkan. Jadi Prancis selaku lawan mereka di babak 16 besar harus berusaha agar laga tidak selesai dengan adu penalti. Selesaikan maksimal dalam 120 menit.
Jerman sebenarnya adalah negara paling perkasa untuk urusan menenangkan saraf dalam adu nasib yang sangat menegangkan ini. Tapi gak relevan membicarakan Die Mannschaft saat ini karena mereka sudah tersingkir di babak penyisihan grup.
Tim kedua paling beruntung di putaran 16 besar ini adalah Brasil. Bukan saja karena calon oposisi mereka, Meksiko, dua kali melakukan adu penalti dan dua-duanya gagal, tapi juga karena Selecao memiliki rekor lumayan menakutkan untuk urusan adu penalti. Sepanjang sejarah kompetisi World Cup, Brasil sudah melakukan empat kali adu penalti. Tiga sukses. Satu gagal.
Daftar catatan adu penalti dari semua peserta 16 besar Piala Dunia 2018:
Argentina: lima kali, empat berhasil, satu gagal
Brasil: empat kali, tiga beruntung, satu gagal
Prancis: empat kali, dua sukses, dua gagal
Portugal: satu kali, sukses
Belgia: satu kali, berhasil
Swedia: satu kali, beruntung
Uruguay: satu kali, sukses
Spanyol: tiga kali, cuma satu yang berhasil
Swiss: satu kali dan gagal
Jepang: satu kali dan gagal
Meksiko: dua kali, gagal semua
Inggris: tiga kali, tiga-tiganya gagal
Komentar