Xavi Hernandez akhirnya balik ke Barcelona. Dia kini punya tugas berbeda, bukan lagi menjadi pemain, melainkan pelatih.
Sebelumnya Xavi berkiprah di Liga Qatar, dia menangani Al-Sadd. Namun setelah melakukan negosiasi klub Timur Tengah itu pun merelakan sang juru ramu taktik.
“Al Sadd telah menyetujui kepindahan Xavi ke Barcelona setelah pembayaran klausul pelepasan yang ditetapkan dalam kontrak,” demikian pernyataan resmi Al-Sadd.
Di Barcelona, Xavi menggantikan Ronald Koeman. Pria asal Belanda tersebut belum lama didepak karena dianggap gagal mengangkat performa tim.
Buat Xavi, kembali ke Barcelona menjadi pelatih adalah sebuah kegembiraan sekaligus kebanggaan. Sudah dari lama dia memang bercita-cita mengasuh klub yang dulu membesarkan namanya tersebut.
Tapi jangan salah. Xavi pun tidak serta-merta mau menerima pinangan Barcelona. Terungkap bahwa ada beberapa syarat yang dia ajukan sebelum mengatakan ‘ya’ kepada Los Azulgranas.
Pembicaraan manajemen Barcelona dengan Xavi diketahui berlangsung sejak pekan lalu di Doha. Dalam negosiasi, mantan penggawa Timnas Spanyol itu menjelaskan beberapa keingian bila dia menangani tim asal Catalunya tersebut nanti.
Setidaknya ada tiga hal yang menjadi titik berat oleh Xavi kepada Barcelona.
Pertama, Xavi meminta jaminan dari departemen medis Barcelona. Sektor yang dianggap sangat vital dalam klub karena berkenaan dengan kondisi pemain. Dia pun mengajak Ricard Pruna, mantan dokter tim yang sebelumnya sudah 25 tahun mengambi untuk kembali.
Kedua, Xavi meminta hak penuh dalam menentukan stafnya. Dia merekrut kaki-tangan ketika membesut Al-Sadd. Mulai dari saudaranya sendiri Oscar dan Sergio Alegre, pelatih fitnes Ivan Torres, fisioterapis Carlos Noggeuira, pemandu bakat David Prats, Toni Lobon, dan Sergio Garcia.
Ketiga, ini terkait dengan pemain. Xavi mau pemain sayap. Dia berharap Ousmane Dembele bisa kembali bermain, atau Barcelona harus mencari pemain lain, salah satu opsinya Raheem Sterling.
Komentar